Contoh Penerapan
Sistem Tata Suara Live : Live Band
Instalasi sistem tata
suara untuk live band merupakan salah satu instalasi sistem tata suara yang
paling rumit. Karena di dalam suatu band, mengandung dinamika frekuensi yang
sangat lebar. Mulai dari frekuensi yang sangat rendah yaitu kick drum, sampai
yang sangat tinggi yaitu hi-hat dan cymbal. Karena itulah, instalasi ini
membutuhkan skill seorang engineer yang matang, ketelitian, dan penggunaan
peranti-peranti yang sesuai. Selain itu aja juga yang lebih rumit, yaitu sistem
tata suara orkestrasi. Tetapi yang paling marak saat ini yaitu live band.
Hal terpenting pertama
setelah semua sistem terpasang adalah pastikan bahwa sistem tata suara sudah
berada pada setting yang paling baik. Artinya, jumlah speaker dan power untuk
men-drive keseluruhan loudspeaker sudah baik. Bagaimana untuk mengetahuinya?
Mudah! Mainkan saja sebuah lagu yang sudah sangat kita kenal melalui CD player.
Matikan fungsi EQ pada channel input CD tersebut. Bypass juga EQ utama sistem audio
tersebut. Dengarkan secara sangat seksama. Apakah musik dari CD itu sudah
persis seperti yang ada dalam benak kita? Perhatikan juga tingkat distorsi-nya
ketika dimainkan pada level SPL (Sound Pressure Level) tinggi. Apabila sound
sudah mulai terdistorsi, berarti sistem tersebut tidak menyisakan headroom yang
cukup. Apabila dengan CD player saja sudah mulai terdistorsi, apalagi dengan
musik live. Karena musik live memiliki dinamika yang lebih lebar.
Setelah yakin dengan seluruh kinerja sistem,
pastikan semua sumber suara yang diterima oleh mixing console berada pada gain
structure yang tepat dan dalam kondisi yang sangat baik. Sebab mixing yang baik
hanya bisa terlaksana apabila sumber suaranya memang benar-benar sempurna.
DRUM
Pertimbangkan untuk memunculkan
kesan perkusif dari seluruh komponen drum. Sebaiknya tidak membuat sound kick
dan floor terlalu boomy. Karena sound kick yang
boomy itu nantinya bisa saja bertabrakan dengan sound bass. Usahakan untuk membuat sound kick yang terdengan
punch, namun tetap dalam level dan
frekuensi yang aman. Pertimbangkan untuk memoles sound drum dengan efek reverb
yang tepat. Karena dengan efek reverb yang tepat akan membuat sound drum
terdengar lebar dan wah.
Seperti kita ketahui
bahwa sebuah set drum selalu saja terdiri dari beberapa unsur. Mulai dari kick,
snare, hi-hat, tom, dan simbal. Posisi masing-masing unsur atau komponen set
drum tadi juga selalu ditempatkan berdekatan, agar memudahkan pemain drum
memainkkanya. Apabila kita hanya melakukan miking dengan menggunakan sebuah
mikrofon saja, maka kita belum membutuhkan gate. Karena kita mengharapkan
sebuah mikrofon tadi bisa menangkap keseluruhan bunyi dari set drum tadi. Namun
ketika kita sudah melakukan miking untuk masing-masing komponen drum itu,
barulah kita membutuhkan gate. Karena akan sangat besar kemungkinan mikrofon
untuk snare, untuk menangkap juga bunyi dari hi-hat. Akibatnya ketika kita
hanya ingin menambah level snare, akan ada juga unsur hi-hat yang levelnya ikut
bertambah. Dan hal itu tidak kita inginkan atau belum tentu kita harapkan.
Disinilah fungsi gate yang akan menentukan bunyi apa saja yang boleh memasuki
masing-masing mikrofon. Atau bisa juga kita sebut bahwa gate bekerja dengan
cara “BUKA/TUTUP” untuk sinyal yang dianggapnya sesuai dengan perintah setting
kita.
Cara kerja unit ini
sendiri adalah dengan mendeteksi sebuah sinyal yang diterimanya dengan cara
mendeteksi levelnya. Begitulah awalnya. Sebab dewasa ini, selain mendeteksi
level sebuah sinyal, gate juga sudah bisa membaca frekuensi. Sehingga semakin
spesifiklah cara kerjanya. Jelasnya ketika kita menempatkan mikrofon pada
hi-hat, maka kita mengharapkan hanya bunyi hi-hat saja yang ditangkap oleh
mikrofon tersebut. Bukan bunyi dari snare drum ataupun kick. Kalaupun masih ada
bunyi lain yang tertangkap, hal itu bisa diminimalkan.
BASS
Harusnya sound bass
menjadi pembentuk tone untuk kick drum. Meskipun hal itu juga tergantung pada
genre musiknya. Sehingga ketika menentukan sound
bass, cobalah untuk memainkannya bersama drum. Upayakan agar frekuensi sound
keduanya tidak saling tumpang tindih. Sehingga keduanya dapat dimunculkan
secara bersamaan. Kesan mixing live yang bersuara ‘big sound’ hanya dapat
terjadi apabila sound drum dan bassnya benar-benar sempurna.
GITAR
Gitar selalu berada pada area midrange. Jadi,
jangan meng-cut frekuensi mid pada channel gitar secara berlebihan. Kemudian
ada sangat varian dari sound gitar. Mulai dari sound creal, crunch, hingga
distortion. Pastikan kita mengetahui dengan pasti bagaimana sound gitar itu dengan
mendengarkan langsung dari ampli-nya. Selanjutnya, upayakan agar sound yang
terdengar di sistem utama tidak jauh berbeda dari aslinya.
KEYBOARD DAN PIANO
Usahakan untuk selalu
meneruskan sound keyboard dan piano secara stereo. Baik langsung dari keyboard
ataupun dari ampli-nya. Jangan pernah me-miking amplifier keyboard. Itu hanya
akan memperburuk sound-nya. Apabila kita berhadapan dengan grand piano, maka
ada baiknya kita menggunakan sebuah submixer. Gunakan teknik miking yang tepat
dan jangan hanya menggunakan satu microphone saja. Itu tidak akan mampu
meng-capture suara grand piano secara sempurna. Jangan menambahkan efek apapun
bila si pemain tidak menginginkannya.
VOKAL
Tanpa mengesampingkan
unsur musik lainnya, vokal adalah komponen terpenting. Jangan membuat suara
vokal menjadi metalik atau terlalu tajam karena tidak ada suara manusia seperti
itu. Selain itu, suara vokal yang terlalu banyak ekualisasi akan membuat penonton
cepat lelah mendengarnya. Kalaupun harus memoles suara vokal denga frekuensi
tinggi, pastikan itu dilakukan dengan
sangat proporsional. Jangan pernah tidak mengompres channel vokal. Karena
apabila tanpa kompressor, perhatian FOH (Front Of House) engineer akan sangat
tersita untuk menjaga channel vokal supaya tetap terdengar wajar. Sehingga
bukan tidak mungkin sang engineer malah mengabaikan channel lainnya.
Pelajari juga cara Mengatur/Mensetting Sistem Monitor Panggung dan Sistem Audio yang Ideal
Pelajari juga cara Mengatur/Mensetting Sistem Monitor Panggung dan Sistem Audio yang Ideal
0 komentar:
Post a Comment